SURABAYA - Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) baru saja menerima kunjungan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi ST MT. Kedatangan Eri pada Selasa (8/8/2023) itu dalam rangka memberikan penghargaan pada FKM atas peran dan dukungannya terhadap Pemerintah Kota Surabaya.
Dekan FKM UNAIR, Dr Santi Martini MD MKes bersama jajaran dekanat menerima langsung kunjungan tersebut. Ia mengatakan, sebuah kehormatan bagi FKM UNAIR karena telah kedatangan orang nomor satu di Kota Surabaya. Terlebih lagi, lewat kunjungan tersebut, Eri memberikan apresiasi sekaligus mengajak FKM UNAIR untuk terus menjalin kerja sama.
“Suatu kehormatan bagi kami karena orang nomor satu di Surabaya berkunjung ke FKM UNAIR untuk menyampaikan apresiasinya. Selain itu, beliau juga berharap kerja sama dengan pemerintah berlanjut terus, ” ujar Santi pada Rabu (9/8/2023).
Berikan Dukungan Nyata
Selama ini, FKM UNAIR terus memberikan dukungan nyata bagi Pemerintah Kota Surabaya. Dukungan itu terwujud dalam program kerja sama berbasis kesehatan, seperti program penurunan kasus stunting serta angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) di Kota Surabaya.
FKM UNAIR juga membantu Pemerintah Surabaya dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin keenam, yaitu air bersih dan sanitasi yang layak. FKM UNAIR bersama Pemerintah Kota Surabaya sukses menangani masalah sanitasi buruk. Hal itu terbukti dari tercapainya open defecation free (bebas dari buang air besar sembarangan). FKM UNAIR juga berhasil mendorong Kota Surabaya untuk menetapkan peraturan daerah tentang kawasan tanpa rokok.
Penyerahan apresiasi dari Eri Cahyadi kepada Dr Santi Martini MD MKes (Foto: Istimewa)
“FKM UNAIR mendukung program pemerintah untuk menurunkan persentase kasus stunting, AKI, dan AKB, berperan dalam mencapai 100 persen open defecation free (bebas dari buang air besar sembarangan), mencapai imunisasi anak, serta membantu Kota Surabaya untuk memiliki peraturan daerah kawasan tanpa rokok, ” terang Santi.
Bukti Implementasi Tri Dharma
Lebih lanjut, Santi menuturkan bahwa penerimaan apresiasi menjadi bukti kinerja FKM UNAIR dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pasalnya, kolaborasi itu merupakan hasil implementasi riset dan penerapan teori dalam lingkup kesehatan masyarakat. Terwujudnya kolaborasi dalam menuntaskan permasalahan Kota Surabaya itu juga merupakan wadah FKM UNAIR dalam mengabdi pada masyarakat.
“Apresiasi ini jelas membuktikan kinerja FKM dalam Tri Dharma Perguruan tinggi yang efektif. Kolaborasi ini menunjukkan hasil yang signifikan dari penerapan teori dan hasil riset dalam bentuk pengabdian masyarakat, ” jelas dosen kelahiran Madiun itu.
Program Lanjutan
Tentu saja, kerja sama antara FKM UNAIR dengan Pemerintah Kota Surabaya masih akan berlanjut. Salah satu program yang akan terus berjalan adalah program untuk mengatasi pra stunting. Nantinya, FKM UNAIR akan menerjunkan mahasiswa atau lulusan dalam mendampingi masyarakat.
Baca juga:
Pesantren Sirojul Athfal Pamijahan Bogor
|
Sesi foto bersama. (Foto: Istimewa)
“Kami juga akan membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Surabaya Hebat sebagai solusi masalah kesehatan di wilayahnya, membantu kader-kader dalam menggunakan aplikasi Surabaya Hebat, serta mengoptimalkan aplikasi tersebut sebagai sumber informasi real time untuk pengambilan keputusan, ” ungkap ahli epidemiologi itu.
Pada akhir, Santi menegaskan bahwa kerja sama ini memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Adanya program kerja sama ini menjadi wahana pembelajaran yang efektif baik untuk mahasiswa maupun dosen FKM UNAIR. Melalui keterlibatan dalam program kerja sama itu, harapannya mahasiswa tidak saja memperoleh ilmu kesehatan, tetapi juga mampu melatih kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. (*)
Penulis: Yulia Rohmawati
Editor: Binti Q. Masruroh